Saturday 9 August 2008

gelar bangsawan dan pengaruhnya terhadap rasa kebangsaan


Dasar pemikiran di beradakannya Gelar Bangsawan adalah memberikan suatu “tanda” yang melekat pada nama, yang diyakini lebih kekal dibanding sarana lain (sertifikat misalnya..red).
Gelar ini diberikan kepada orang yang dinilai telah memberikan kontribusi besar kepada bangsa yang memberikan gelar.
Penilaian besar kecilnya adalah relatif, dengan dibandingkan pada seluruh anggota bangsa.
Bagi pemberi kontribusi terbesar, relatif terhadap yang lainlah, akan diberikan gelar tersebut.
Si penerima kemudian secara “instant” memasuki wilayah baru.
Dan hal ini bukan tanpa akibat.
Semangat untuk tetap menjaga status terus terjaga, atau bahkan semakin menggelora.
Banyak hal besar yang kemudian muncul.
Ide-ide baru ini hanya menunggu saat yang tepat untuk dapat direalisasikan.

Namun, pola diatas, hanya akan berjalan efektif, hanya jika :
1. Terjaganya nilai-nilai kebanggaan dan hormat terhadap “Gelar-gelar tersebut”. Patutlah untuk menjadikan Gelar tersebut bagai World Cup, dalam dunia persepakbolaan. Atau sebagai “Kulit putih, bersih, dan merona” bagi kaum wanita target market nya produsen Kosmetik.
2. Gelar ini adalah masuk dalam ranah kebutuhan akan aktualisasi diri. Menurut Maslow, manusia hanya akan memikirkan ini, jika kebutuhan dalam level dibawahnya telah terpenuhi.


holiday-an at KH.Umar 126, Pagaralam 09082008.05:36PM

No comments: